Bekerja merupakan kewajiban manusia sebagai makhluk ciptaan Allah. Sebagai seorang muslim, kita dituntut untuk menjadi pekerja produktif seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an pada surat At Taubah ayat 105 “Bekerjalah! Maka, Allah, rasul-Nya, dan orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu”. Bekerja dan berusaha adalah sesuatu yang sangat mulia. Bekerja apa saja asal dengan jalan yang benar dan halal disertai dengan tidak mengabaikan kewajiban kepada Allah dan tidak melupakan kepentingan akhirat. Sebab tidak sedikit orang yang bekerja mencari kehidupan duniawi tetapi mengabaikan kepentingan dan keselamatan ukhrawi.
Islam mendorong umatnya untuk bekerja agar menjadi manusia mulia dan mandiri serta tidak bersantai. Oleh karena itu pekerjaan itu dicatat sebagai ibadah karena sebagai bukti menjalankan perintah Allah subhanahu wata’ala.
Islam menghendaki agar kita sebagai muslim hendaknya memiliki etos kerja agar kerja kita tidak sekedar memperoleh hasil maksimal tapi juga ada tujuan yang lebih mulia dan esensial yaitu munculnya keyakinan kuat bahwa setiap usaha atau pekerjaan apa pun akan berakhir menuju Allah subhanahu wata’ala.
Berikut beberapa hikmah yang dapat kita ambil dari bekerja sesuai dengan ajaran Islam:
1. Menjadi Pekerja Produktif Untuk Kehidupan yang Lebih Baik
Bekerja keras menjadi kewajiban agar seseorang dapat hidup dengan tenang, baik dalam beribadah maupun bermasyarakat. Hanya dengan usaha, doa, dan kerja keras, kita bisa meraih kehidupan yang layak. Allah subhanahu wata’ala. juga berfirman dalam surat Ar-Ra’d : 11
اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِ هِمْۗ
“…Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka….” (QS. Ar-Ra’d: 11).
Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa perubahan dalam hidup seseorang bergantung pada usaha yang mereka lakukan. Oleh karena itu, seorang muslim diharuskan untuk menjadi pekerja produktif, berusaha dan berdoa untuk mendapatkan rezeki yang berkah demi mencukupi kebutuhan hidup keluarga.
2. Pekerja Produktif Mendapatkan Pahala di Akhirat
Islam mengajarkan bahwa kerja keras bukan hanya untuk tujuan duniawi, tetapi juga untuk mendapatkan pahala di akhirat. Dalam surat Al-Qashash ayat 77 yang berbunyi
Perlindungan Lingkungan dan Perlindungan Lingkungan بَكَ مِنَ الدُّنْيَا…
“Dan, carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (pahala) negeri akhirat, tetapi janganlah kamu melupakan bagianmu di dunia…” (QS. Al-Qashash: 77)
Nasihat di atas tidak berarti seseorang hanya boleh beribadah murni (mahdah) dan dilarang memperhatikan dunia. Berusahalah untuk memikirkan tenaga dan pikiran untuk memperoleh harta, dan mencari pahala negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepada Anda di dunia, berupa kekayaan dan karunia lainnya, dengan menginfakkan dan menggunakannya di jalan Allah. Akan tetapi pada saat yang sama janganlah kamu melupakan bagianmu dari kenikmatan di dunia tanpa berlebihan. Kerja keras yang melandasi keikhlasan dan tujuan yang mulia akan membawa kita kepada pahala yang melimpah di akhirat.
3. Menumbuhkan Etika Kerja yang Baik atau Profesional
Dalam Islam, setiap pekerjaan harus dilakukan dengan etika yang baik, sehingga dalam setiap pekerjaan, kita harus menjaga adab dan berusaha dengan ikhlas. Etos kerja ini mencakup ketulusan dalam bekerja demi mencari ridha Allah, bukan semata-mata untuk kepentingan duniawi.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan dalam hadis riwayat Bukhari, “Tidak ada seseorang yang memakan satu makanan pun yang lebih baik dari makanan hasil usaha tangannya (bekerja) sendiri. Dan sesungguhnya Nabi Allah Daud as. memakan makanan dari hasil usahanya sendiri”. Beliau menjelaskan bahwa bekerja dengan tangan sendiri adalah hal yang baik dan sudah dicontohkan oleh para nabi, seperti Nabi Daud. Dari hadis ini juga dapat kita simpulkan bahwa makanan yang dihasilkan dari kerja kita sendiri sangatlah baik daripada memberi kepada orang lain, tangan diatas lebih baik dari pada tangan dibawah (memberikan lebih baik daripada menerima).
Baca Juga: 5 Soft Skill Penting untuk Profesional UI/UX Designer
4. Menumbuhkan Niat yang Baik
Segala pekerjaan dinilai berdasarkan niatnya. Jika kita bekerja dengan niat yang ikhlas karena Allah, segala urusan kita akan dipermudah. Oleh karena itu, bekerja dalam Islam adalah dengan niat baik akan mendatangkan keberkahan dan pahala, selama tidak melanggar prinsip-prinsip syariah Islam.
5. Menjadi Pekerja Produktif adalah Belajar untuk Taat
۞ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُ وْلَ وَلَا تُبْطِلُوْٓا اَعْمَالَكُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul dan janganlah kamu merusak segala amalmu.” (QS Muhammad: 33)
Ketaatan kepada Allah dalam bekerja akan mendatangkan kemudahan dalam segala urusan. Sebaliknya, banyak umat Islam yang masih malas bekerja atau lalai dalam beribadah seperti melaksanakan shalat di waktu kerja. Hal ini bertentangan dengan sikap amanah yang ditekankan oleh Rasulullah.
6. Belajar untuk Bersyukur
Apakah kalian masih ingat dengan lagu Opick yang berbunyi “Alhamdulillah wasyuukurillah..Bersyukur pada-Mu ya Allah..Bersujud kepada Allah..Bersyukur sepanjang waktu”? Lagu ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas segala yang Allah berikan, baik melalui hati, lisan, maupun perbuatan.
Bersyukur merupakan bentuk rasa terima kasih atas nikmat dan karunia yang diberikan Allah. Dengan mensyukuri nikmat-Nya, itu menjadi salah satu tanda keimanan seseorang kepada Allah. Bersyukur juga berarti menerima nikmat tersebut sebagai bagian dari ibadah serta menjaga diri dari perbuatan maksiat.
Allah subhanahu wata’ala. berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ibrahim ayat 7:
إِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئ ِن dan عَذَابِي لَشَدِيد
Artinya: “Jika kalian bersyukur atas nikmat-Ku, pasti Kami akan menambah nikmat kepada kalian; dan jika kalian mengingkari nikmat-Ku, maka azab-Ku sangat pedih.”
Dalam surah tersebut dijelaskan, bahwa setelah kita mencari rezeki, kita harus beribadah dan bersyukur kepada-Nya. Setiap rezeki yang diperoleh melalui kerja keras harus disyukuri, karena rasa syukur adalah bagian dari ketaatan kepada Allah. Dengan bersyukur, kita menunjukkan atas nikmat yang diberikan Allah, yang pada wilayahnya akan mendatangkan lebih banyak berkah.
7. Mencari Karunia Allah
Setelah menunaikan shalat, Allah memerintahkan kita untuk kembali bekerja dan mencari karunia-Nya. Pekerjaan yang dilakukan setelah ibadah, dengan tetap mengingat Allah, akan mendatangkan keberkahan dan kesejahteraan bagi hidup kita. Seorang Muslim diharapkan tetap ingat kepada Allah dalam setiap aktivitasnya agar mendapatkan keberuntungan dunia dan akhirat.
Kesimpulannya, bekerja dalam Islam tidak hanya bertujuan untuk mencari nafkah, tetapi juga sebagai sarana untuk meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat. Semoga kita semua diberi kekuatan untuk terus bekerja keras sesuai dengan ajaran Islam dan menjadi hamba-hamba yang selalu bersyukur. Aamiin.